Tulang Bawang Barat, (Lampung.sumselnews.co.id), Sebuah video yang bisa dipertanggungjawabkan oleh sumber yang kami dapatkan, menampilkan beberapa pria secara tegas menyarankan para penumpang Bus harus melakukan Tes sweb Antigen, meski para penumpang menolak beralasan karna keterbatasan belanja dan penumpang sudah menunjukkan sertifikat vaksinasi, pria tersebut seperti tidak perduli apa yang di utarakan para penumpang Bus tersebut.
Hal tersebut dilakukan guna mendapatkan surat hasil tes sweb Antigen, bahkan diduga pria-pria tersebut menawarkan tanpa tes sweb, yang penting ada duit Rp, 100.000,- surat bisa dengan mudah didapatkan para penumpang.
Dalam video itu, perekam video atas nama Budi Satria salah satu penumpang Bus jurusan Jakarta warga yang berasal dari (desa) Tiyuh Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.
Budi mengatakan kepada awak media Cyber (online) ini, dirinya hendak berpergian ke Jakarta menumpangi Bus jurusan Jakarta, dari pintu tol Gunung batin setiba di gerbang tol Tegineneng barat, Lampung Bus tersebut mampir sejenak di rumah makan pucuk Daun, kata Budi
Mobil Bus tersebut berhenti pas di depan rumah makan Pucuk Daun, lalu Kondektur mobil bus menyarangkan ke seluruh para Penumpang untuk turun semua dari Bus, akan dilakukan Tes sweb Antigen di ruangan yang sudah sediakan didalam ruangan rumah makan, beberapa pria seperti memaksa dengan nada keras, Ungkapnya, Jum’at Malam 19/11/2021.
“Awalnya saya pikir mampir disitu mau beristirahat sejenak, buang air, makan atau minum kopi,” Lanjut Budi
Ia menanyakan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tes itu Kepada seorang pria berjaket coklat itu pun menjawab biaya yang harus dibayarkan sebesar Rp 100.000,- dan surat hasil tes berlaku selama 24 jam,
“Para Penumpang itu bayar kali Rp 100.000,” semua, “kata Budi salah satu penumpang Bus, warga Tiyuh Karta, pada Senin (22/11).
Ternyata banyak kejanggalan dari perilaku kondektur yang kurang sopan seperti memaksa para penumpang di atas Bus, dan penangan para penumpang disaat melakukan evaluasi Tes sweb, para penumpang masuk di ruang tunggu ngantri untuk di tes sweb dan membayar uang Rp, 100.000,-
“Anehnya Tes sweb tersebut, masih kata Budi, ada alat untuk tes sweb dimasukkan di lubang hidung cuman sedikit saja sudah selesai, jelasnya Budi
Budi menegaskan dan berharap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) setempat, untuk menyelidiki kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di rumah makan Pucuk Daun, guna kenyamanan para penumpang Bus yang melintas di jalan raya tol Sumatera, seperti yang pernah di alaminya.
“Masalah itu kalau diamkan berlarut-larut begitu saja oleh pemerintah atau (APH) , siapa yang mau numpa Bus yang melintas di jalan tol, mending naik travel,”Paparnya Budi. (MD)