Metro Lampung -Mantan Ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia PWRI Kota Metro, mengapresiasi kinerja Satreskrim Polres Mesuji Polda Lampung, dalam Operasi Tangkap Tangan OTT dua oknum wartawan di Simpang Pematang, tepatnya di pemancingan saat serah terima uang Rp 6.000.000.
Namun dirinya juga menyangkan sifat berlebihan forum Kades di Kecamatan kabupaten setempat, yang mengirimkan papan karangan bunga atas keberhasilan yang telah melakukan OTT dua wartawan yang diduga memeras oknum kades tersebut, ini terkesan melecehkan profesi wartawan,” kata Samidi di sekretariat kantor PWRI Metro, Jln. Sutansahir 24A Tejo Agung Metro Timur, Senin 6 Desember 2021.
Mantan Ketua PWRI Kota Metro, Samidi sangat menyayangkan adanya kiriman karangan bunga ucapan selamat kepada reskrim Polres Mesuji, yang dikirimkan oleh forum Kades dari berbagai Kecamatan, di lingkup Kabupaten setempat. Hal ini Kata Samidi sapaan akrabnya bang Wendy dari redaksi media strateginews.co, kiriman karangan bunga yang bertuliskan terimakasih atas keberhasilan OTT dua oknum wartawan yang di tujukan kepada Reskrim Polres Mesuji, Polda Lampung.
“Ini sifatnya terlalu berlebihan bukan masalah oknum orangnya, tetapi saya menjaga marwah profesi wartawan ulah oknum forum kades yang mengirimkan karangan bunga itu sudah menciderai hati para wartawan khususnya di Provinsi Lampung, bahkan mungkin wartawan di seluruh Indonesia. Disini ada indikasi memojokkan dan mencemarkan kinerja profesi wartawan,” Kata Samidi.
“Bukan menyalahkan forum Kades memberikan papan karangan bunga atas prestasi dan apresiasi kinerja Polri, asalkan jangan terkait persoalan oknum kades itu sendiri, misal apresiasi penangkapan bandar narkoba atau Curat Curas dan Curanmor (C3) diwilayahnya atau yang lainnya jangan persoalan sendiri inikan kurang baik juga, kalau terkesan mengkerdilkan profesi wartawan juga.
Ini merupakan Persiden terburuk sepanjang sejarah, pers di Indonesia mungkin baru kali ini di Provinsi Lampung Oknum Kepala Desa (Kades) yang berani memasangkan karangan ucapan selamat atas di OTT nya oknum wartawan. Sifat forum kepala desa (Kades) itu menurut bang Wendy terlalu berlebihan, inikan ada keterkaitan dengan perkara kepala desa itu sendiri.
“Sebenarnya ini sudah menyangkut profesi kinerja wartawan janganlah kita saling melecehkan semacam ini, sepengetahuan saya sudah banyak juga oknum Kepala Desa yang terindikasi tersandung kasus korupsi dan sampai di penjara, tetapi tidak ada oknum wartawan atau LSM, atau juga Ormas yang mengirimkan dan memasang karangan bunga, dengan ucapan selamat Kades masuk penjara karena korupsi,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikannya sepanjang sejarah juga pemberi dan penerima suap belum ada yang keduanya sama-sama di proses hukum, tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api. ini perlu di telaah dan di kaji ulang ini bukan persoalan sepele ini sudah menyangkut harkat dan mertabat marwah profesi wartawan yang di lecehkan oleh forum oknum kades tersebut.
Saya tidak mempersoalkan di OTT nya oknum tersebut, saya sangat mendukung kinerja Polres Mesuji tetapi saya juga berharap keduanya diproses hukum yang sama pemberi dan penerima, menyuap dan di suap. Sudah tidak mungkin kalau sebelumnya tidak ada kesepakatan yang di atur kedua belah pihak dan disinyalir ada kesalahan yang ingin di tutupi oleh oknum kades tersebut, siapa yang menanam dia yang akan menuai siapa yang berbuat dia yang akan bertanggung jawab atas ulahnya.
Tetapi kiriman karangan bunga yang terpasang itu yang membuat marwah profesi wartawan di kerdilkan dan di lecehkan. Terkesan pemberi uang oknum kades itu bersih dan tidak pernah melakukan indikasi penyimpangan dalam mengelola angaran dana desa DD yang selalu merasa paling benar sendiri,” papar bang Wendy. (suf)
