Connect with us

Pringsewu

Karena Takut, Belasan Anak Menjadi Korban Pencabulan Oleh Guru Silat

Published

on

Karena Takut, Belasan Anak Menjadi Korban Pencabulan Oleh Guru Silat


Pringsewu – Polisi masih terus mendalami kemungkinan adanya anak-anak lain yang menjadi korban pencabulan oleh dua guru silat di Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu.

Menurut Kapolsek Sukoharjo POIptu Musakir, dalam pengembangannya, terungkap korban pencabulan oleh tersangka IM ada 18 orang sedangkan untuk pelaku IP korbannya sebanyak 6 orang.

“Korban pencabulan IM sebanyak 18 orang, namun 6 orang juga menjadi korban dari perbuatan IP. Dengan usia dari para korban 13-15 tahun. Jumlah korban tersebut dimungkinkan bisa bertambah,” kata Iptu Musakir dalam rilis Humas Polres Pringsewu yang diterima Prioritas.co.id, Rabu (8/7/20) siang.

Advertisement

Iptu Musakir menjelaskan, berdasarkan keterangan korban, sebelum melakukan perbuatan cabul, pada awalnya korban mengikuti kegiatan latihan beladiri pencak silat yang dilaksanakan di salah satu Pekon di Kecamatan Banyumas.

“Pada waktu istirahat korban dipanggil oleh pelaku kerumah kosong yang berada dekat denga tempat latihan silat setelah berada didalam rumah kosong kemudian pelaku melakukan perbuatan cabul namun tidak sampai sodomi,” jelasnya.

Iptu Musakir membeberkan, para korban, bahwa mereka tidak bisa menolak ajakan para tersangka, sebab rata-rata korban menjawab bahwa mereka takut.

Adapun alasan takut, karena status tersangka merupakan orang penting didalam organisasi pencak silat tersebut selain itu korban takut apabila tidak diterima masuk menjadi anggota di organisasi pencak silat tersebut.

“Para korban pencabulan, mengalami hal serupa dan mendapatkan perlakuan cabul lebih dari sekali,” bebernya.

Advertisement

Sebelumnya : Miris….!!! Dua Tersangka Pelaku Pencabulan Belasan Laki-laki Adalah Pelatih Silat

Ditambahkannya, adapun terbongkarnya kasus tersebut, berawal dari kecurigaan salah satu orang tua korban terhadap tingkah laku anaknya yang berbeda dari sebelumnya.

“Korban akhirnya mengaku sering diajak bermasturbasi oleh pelaku sehingga orang tua korban melaporkannya ke Polsek Sukoharjo,” imbuhnya.

Untuk mengetahui kejiwaan dari kedua tersangka polisi telah mengagendakan mengundang tim psikologi guna melakukan pemeriksaan kejiwaan mereka.

Sementara, pelaku IM als Tole dihadapan petugas mengakui aksi tak terpujinya itu sudah berlangsung sejak tahun 2015, namun pada tahun 2016-2018 kelainan seksual tersebut sempat dihentikan oleh pelaku.

Advertisement

Lantas memasuki tahun 2019 hingga tahun 2020 pelaku melakukan kembali terhadap para korban yang tidak lain merupakan anak didiknya tersebut.

“Kelainan saya sejak tahun 2015, tapi 2016-2018 sempet berhenti. Baru pada 2019-20 saya mulai lagi,” ucapnya.

Sedangkan untuk pelaku IP, kelainan seksual tersebut diakuinya baru mulai di rasakan pada tahun 2020 ini dan telah dilakukan terhadap 6 anak didiknya. “Saya baru 2020, terhadap 6 anak,” tuturnya.

Tersangka IP mengaku masih tertarik kepada perempuan, namun dia beralasaj takut hamil jika melakukan tersebut terhadap perempuan. “Kalo sama perempuan takut hamil, jadi sama anak-anak itu aja,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Polsek Sukoharjo Polres Pringsewu mengamankan IM als Tole (38) dan IP (41) berprofesi wiraswasta, yang juga beralamat di Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu, mereka ditangkap dalam perkara pencabulan terhadap 18 anak laki-laki yang terjadi di Kecamatan setempat. (Davit/red)

Advertisement

BACA JUGA Miris….!!! Dua Tersangka Pelaku Pencabulan Belasan Laki-laki Adalah Pelatih Silat

 

 

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *