PRINGSEWU – Pekerjaan pembangunan toilet atau jamban siswa dan guru SD Negeri Wates Timur Kecamatan Gadingrejo yang menyerap anggaran RP. 95.000.000 dari Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sekarang dibongkar kembali.
Bukan tanpa alasan, setelah ramai beredar berita dibeberapa media online terkait kualitas bahan bangunan yang diduga tidak memenuhi syarat sesuai dengan aturan yang ada. Kini bangunan tersebut dibongkar pihak sekolah karena mereka mengakui adanya kesalahan tentang kriteria bahan bangunan berupa kayu asal yang mereka pasang.
Disampaikan melalui pesan singkat Chat Wa dari kepala sekolah SDN 04 Wates Timur Meliati, S.Pd. kepada awak media bahwa pihaknya telah melakukan pembongkaran terkait bahan kayu yang mereka pasang sebelumnya kurang memenuhi kualitas dengan kayu yang sesuai.
Mungkin disinilah peranan media dalam cermin pembangunan guna untuk kontrol sosial dilapangan adanya proyek pemerintah yang selalu berindikasi disalah gunakan oknum yang mengarah ke upaya untuk tindak pidana korupsi.
Pemahaman Tentang Bahan Bangunan, Pemahaman tentang bahan bangunan meliputi bagaimana melihat dan mengetahui kualitas dan manfaat bahan bangunan.
Adanya pelanggaran ini sangat miris terdengar, mungkin ini hanya sebagian kecil dari pekerjaan proyek pemerintah yang kita ketahui.
Kepala Sekolah SDN 04 Wates Timur ini juga diduga melarang pihak awak media selaku kontrol dan cermin pembangunan untuk tidak meminta konfirmasi atau keterangan lebih lanjut kepada pihak komite sekolah yakni bapak Rahmadi, selaku tukang atau pekerja yang ditunjuk kepala sekolah untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.(Syarif/tim)
PRINGSEWU – Pelaksanaan pembangunan toilet jamban siswa/guru di SDN 4 Wates Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Senilai 95 Juta Rupiah di duga bermasalah.
Pasalnya pelaksanaan bangunan tersebut di duga tidak sesuai dengan petunjuk tehknis yang ada. Hal ini di sampaikan oleh salah satu anggota komite setempat yang tidak bersedia di sebutkan namanya.
Menurutnya, bahan dasar kayu yang di pasang tidak sesuai kriteria sesuai teknis. “Karena kayu terbut jenis Albasia bercampur atau dengan kayu yang lainnya jenis kelas racuk, seharusnya kayu tersebut tidak bercampur baur,” ucapnya.Rabu 02/09/2020.
Selain itu juga, dalam kepengurusan kegiatan sekolah terutama soal Dana Alokasi Kusus(DAK) berupa pembangunan toilet jamban guru dan murid sekolah ini, berdasarkan data dan informasi yang kami dapatkan dilapangan diketahui bahwa ketua komite setempat tidak di libatkan sesuai dengan alur struktur organisasi kepengurusan.
Berbeda hal dan terkesan rancu setelah awak media sambangi ibu Meliati. Spd selaku Kepala Sekolah SDN 4 Pekon Wates Kec Gadingrejo Kabupaten Pringsewu menjelaskan bahwa bangunan itu sudah sesuai dengan petunjuk tekhnis yang ada.

Tabel 2. Pemahaman Terhadap Bahan Bangunan