PRINGSEWU – Keluhan pelanggan listrik PT PLN (Persero) atas naiknya tagihan listrik pada bulan-bulan ini terus membanjiri jagat media sosial. Yang menyebalkan, kenaikan tarif listrik pelanggan PLN itu melebihi 100% dari tagihan yang harus dibayar pelanggan pada bulan sebelumnya.
Salah satu keluhan datang dari WH warga Ambarawa Induk dan Ambarawa Barat Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu pelanggan listrik R1 450 VA, atau sering disebut kWh 1R.
Dalam Ini curhatannya WH saat kami konfirmasi di kediamannya sangat terkejut dengan tagihan listrik yang mereka rasakan.
“Kami sangat terkejut sekali tiba-tiba ada petugas yang mengaku dari pihak PLN memeriksa kWh kesetiap rumah penduduk yang terutama mengunakan kWh 1R.
Dan mereka langsung menghitung jumlah tarif dan denda tagihan listrik untuk bulan Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, 2020 melonjak drastis. Bukankah program pak presiden 1R itu dapat subsidi dalam masa Pandemi civid 19, kami sebagai masyarakat sangat keberatan sekali dengan tagihan PLN ini, belum lama ini kami harus bayar PBB juga naik setinggi langgit,” ujar warga.
Di tempat yang berbeda BS salah satu warga Ambarawa juga mengeluhkan dengan tagihan PLN yang melambung tinggi,
“kami semua masyarakat yang pakai kWh 1R dapat surat panggilan dan wajib datang kekantor PLN Pringsewu, kalau gak bisa hadir atau gak bisa bayar kWh kami akan di putus,” ujarnya Jumat (11/9/20).
“Kenapa PLN semena-mena menaikkan tariff listrik tanpa pemberitahuan ke pelanggan? Katanya pemerintah tidak menaikkan tarif listrik, tapi faktanya listrik naik gila-gilaan, ugal-ugalan sekali. Di tengah krisis ekonomi dan tekanan biaya hidup, langkah PLN ini mengabaikan masyarakat. Sungguh memberatkan rakyat,” tutur BS pada media ini.
“Kiranya pemerintah kabupaten Pringsewu berpihak ke Masarakat dengan adanya gejolak ekonomi masa Pandemi civid 19 ini,” tutupnya.
Sampai berita ini di terbitkan belum ada konfirmasi dari pihak PLN Pringsewu yang bisa kami hubungi.
(Borneo 081347670889)
