TULANG BAWANG BARAT – Tubaba Internasional Bamboo Festival atau disebut masyakarat sekitar Festival Bambu di uluan nugrik kelurahan Panaragan Jaya Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung (tubaba), masih menyisakan pertanyaan terutama pada nilai dan rialisasi anggarannya.
Mengingat, persoalan anggaran baik dari APBN maupun dari APBD bukan merupakan rahasia yang harus ditutupi. Demikian disampaikan oleh Ahmad Basri atau Abas Karta, seorang memperhati kesenian dan kebudayaan kabupaten tubaba.
“Masyarakat publik kini sedang menunggu menanti pernyataan pres realese resmi dari panitia penyelenggara TIBF atau tulang bawang barat internasional bambu Fastival yang dibuka oleh wakil gubernur Lampung dan ditutup dengan orasi budaya Bupati tubaba pada 8 November 2020”,kata Abas Karta pada (13/11/2020) kemaren di kutip media Gerbangkrakatau.id beberapa Minggu lalu.
“Yang tersisah dari acara TIBF tersebut ketidak jelasan alokasi dana kegiatan yang bersekala internasional,”sambung dia.
Abas Karta mempertanyakan apa yang terjadi jika otoritas panitia penyelenggara TIBF tak memberi pres realese kepada publik berapa anggarannya yang sebenarnya”apakah 750 juta atau 1.5 milyar atau 2 milyar yang kini menjadi perbincangan publik tubaba,”tanya dia.
“Beberapa alokasi dana keuangan yang benar-benar untuk kegiatan IBF yang hanya. Jika ini tidak ada keterangan resmi, maka wajar akan curiga bahwa kegiatan TIBF yang mengatasnamakan internasional itu adalah kegiatan yang bisa dilakukan oleh daerah-daerah lain,”tutur Abas.
“Hal itu merupakan kejahatan anggaran APBD maupun APBN, uang rakyat dan penegak hukum memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan penyidikan terhadap kegiatan TIBF. Demi tegaknya Clean goverment pemerintahan yang bersih dan berwibawa terhormat maka pernyataan sikap resmi menjadi hal penting tentang kegiatan tersebut,”tegasnya.
Sebelum di gelarnya TIBF tersebut beberapa waktu lalu, Semi Ikra Anggara, pemilik sekolah seni kabupaten tubaba selaku penyelenggara kegiatan pernah mengungkapkan jika pihaknya dikucurkan dana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI senilai RP 750 juta untuk kegiatan tersebut. “kalau dari APBD atau Disparpora tubaba kami tidak tahu itu,”ucapnya.(DS/MADI)*
Ref/gerbang Krakatau.id