Home Info Lampung Pringsewu Miris..!!!  Kisah Perjuangan Warga Sukoharjo I Ini,  Butuh Uluran Tangan Pemerintah dan...

Miris..!!!  Kisah Perjuangan Warga Sukoharjo I Ini,  Butuh Uluran Tangan Pemerintah dan Para Dermawan 

0
1713

PRINGSEWU – Wanita single parens ini bernama Susi warga Pekon Sukoharjo I Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu , Lampung harus berjuang sendiri demi kesembuhan Panca si buah hati yang saat ini menderita sakit komplikasi.

Pasalnya Ibu susi saat mendampingi pengobatan Panca si buah hati, dari bulan Februari 2020 sampai saat sekarang akan dilakukan tindakan operasi tgl 4 Nopember lalu karena sakit komplikasi yang di alami .

Dari keterangan yang kami dapatkan dari ibu susi, bahwa kondisi Covid saat ini,  sebelum operasi pasien harus dinyatakan lolos swab. Ternyata hasil swab dinyatakan positif sehingga dalam kondisi kebingungan karena harus mengkondisikan pasien untuk isolasi, ternyata dihadapkan dengan benturan biaya yang harus dikeluarkan.

“Saat ini persiapan pakaian di rawat inap sudah kita bawa ke RSPAD Jakarta  tapi sebelum ke pendaftaran  kita harus ambil hasil swab ,yang  ternyata Panca positif covid,  aku dan panca langsung shok bingung sedih, kaget campur aduk rasanya,” Kata Susi sedih.

“Dalam kondisi mental drob aku berusaha untuk cari tau panca mau di bawa kemana, ke IGD ditolak dengan alasan gak ada kamar Isolasi penuh, daftar tunggu kamar pasien covid masih ada 12.

Lemas bingung saat itu, dikasih solusi untuk isolasi di wisma atlit dengan persyaratan bawa rujukan, aku kembli ketempat  sweb untuk bikin rujukan dan dikenakan biaya 1 jt, utk sweb mandiri diriku sweb 900rb lemes aku sedangkan uang di dompet hanya  400 ribu rupiah,  aku masih mencoba cari rujukan minta ke puskesmas 24 jam yang katanya gratis, aku jalan ke halte busway kartu saldonya tinggal 4 rb lagi di halte karena covid gak bisa untuk isi saldo, puter balik nyari angkot dengan naik angkot muter jauh gak ketemu puskes 24 jam, ternyata angkot yg saya naikin salah, akhirnya degan tubuh capek pusing pikiran tambah bingung akhirnya saya putuskan untuk kembali ke rspad, aku bawa panca si buah hati ke IGD, argumen alot bersikeras akhirnya bisa diterima di IGD isolasi dengan pasien2 covid yang belum mendapatkan kamar,” tutur Susi .

Susi juga menceritakan dirinya Sedikit lega tapi was-was dengan kondisi sakitnya Panca belum sembuh, Panca harus melawan virus corona,  dan belum mendapatkan ruang untuk isolasi.

Setelah sholat isya akhirnya pertolongan datang, aku di telpon untuk di bantu direkom bisa isolasi di wisma atlit, tapi  lagi-lagi  terkendala prosedur rumah sakit, kalau aku bawa panca ke wisma atlit aku harus  bayar biaya yang sudah melakukan tindakan utk panca di IGD Rumah sakit  sebesar 3,5 jt dan panca harus di bawa denga ambulan khusus penanganan covid sebesar 5 juta rupiah.

“Akhirnya dengan  perjuangan alot panca dan aku dijemput ambulan wisma atlit jam 1 malam, takut serem pada saat itu, bunyi sirine  petugas yang seperti  robot saat menjemput dan membawa kami.

Aku merasa seperti mimpi biaya hidup di kota Jakarta sangat tinggi karena dari keberangkatan dari Pringsewu hanya berbekal uang seadanya,” Keluh sang Ibu ini.

Saat di konfirmasi melalui via ponsel awak media ibu Susi masih di Jakarta karna dalam pasca isolasi mandiri untuk melanjutkan pengobatan kembali di rumah sakit. Rabu 18/11/2020.

Dari rangkaian cerita tersebut, harapan  kita semua untuk pemerintah Daerah Pringsewu dan para Dermawan khususnya bisa berbagi dan peduli terhadap ibu dan anak ini karna biaya berobat sudah tidak di tanggung BPJS lagi.

( Borneo )

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here