(Lampung.sumselnews.co.id)
Tulangbawang Barat – Kepala Desa/Tiyuh Wonokerto Kecamatan Tulangbawang Tengah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) membantah terkait adanya ucapan salah satu warga nya yang mengatakan bahwa dirinya telah mengusir salah seorang petani yang memprotes penggusuran lahan perkebunan untuk dijadikan akses jalan.
Seperti di ketahui sebelumnya bahwa salah seorang warga setempat berinisial H memprotes Kegiatan itu lantaran hanya sampai di ujung tanah miliknya saja dan tidak sesuai dengan apa yang di janjikan oleh pihak Tiyuh, saat itulah Kepala Tiyuh Wonokerto mengeluarkan Perkataan untuk mengusir dan menyuruh pindah dari Tiyuh tersebut.
Mengenai Hal itu Herisanto mengatakan bahwa perkataan yang diucapkan oleh salah seorang warganya tersebut tidaklah benar melainkan hanya tudingan yang di tujukan secara pribadi kepada dirinya, Dia menuturkan bahwa jauh sebelum dilakukan penggusuran warga yang terdampak kegiatan itu sudah terlebih dahulu bermusyawarah.
“Itu cuman tuduhan aja, Karena tidak mungkin itu bisa terlaksana kalau tidak ada kesepakatan dan saya ingat betul pada waktu musyawarah itu kita lakukan malam hari ya disini di rumah saya ini.” Ungkap Herisanto ketika di wawancarai di kediamannya.
Dirinya juga menambahkan pada Pelaksana musyawarah itu di hadiri oleh sejumlah aparatur Tiyuh dan di dapati kesepakatan bahwa pemilik lahan bersedia menghibahkan lahannya ke pemerintah Tiyuh untuk di jadikan akses jalan.
Memang, cetus Herisanto. Untuk merubah sertifikat tanah milik Masyarakat tersebut itu sepenuhnya di tanggung sendiri oleh pemilik lahan, sementara dalam hal ini pihak Tiyuh tidak mempertanggungjawabkan sertifikat tersebut baik dalam hal membantu perlengkapan persyaratan administrasi ataupun kebutuhan biaya yang dikeluarkan.
“Sejauh ini yang kami tahu gak ada aturan yang memgatur seperti itu dan selama ini kami gak tau karena dari pendamping dan pemerintah kabupaten juga gak ngasih tau, selain itu tidak ada anggaran nya untuk itu bahkan saya rasa ini semua tiyuh juga sama,” Kata Herisanto.
Sementara dalam hal ini Herisanto kembali menegaskan bahwa dirinya sudah menggali informasi dari seluruh aparatur Tiyuh mengenai kemunculan kendala yang dihadapi dalam proses pelaksanaan pembangunan khususnya tahun 2020 yang lalu.
“Hasilnya ya semua gak ada kendala jadi itu mutlak bahwa itu hanya Tudingan saja, karena sejauh ini saat saya menjabat sebagai kepala Tiyuh tidak pernah bersikap arogan kepada warga saya apa lagi sampai mengusir, dan kalau memang saya bersikap seperti itu tolong di jelaskan kapan waktu serta siapa saja yang melihatnya.” Tegasnya.
BACA JUGA : Sikap Arogan Kepala Tiyuh Wonokerto, Begini Keluhan Warganya Merasa Dirugikan
Menyikapi persoalan itu Herisanto menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya yang bertempat tinggal di Tiyuh Wonokerto agar cerdas dalam bermasyarakat sekaligus mengajak untuk tidak terpengaruh terhadap isu-isu yang diragukan kebenarannya mengingat tahun 2021 ini Kabupaten Tulang Bawang Barat akan melaksanakan pemilihan kepala Tiyuh secara serentak.
Sementara saat awak media akan melakukan peninjauan di lokasi Pembukaan badan jalan yang sekaligus di lakukan peningkatan jalan sampai dengan Onderlagh awak media mengurungkan niat lantaran lokasi yang di akan di tujuh merupakan Tempat pemakaman umum (TPU) yang terbilang cukup jauh dari pemukiman penduduk, sementara hari mulai gelap.
Namun di samping itu awak media berhasil mengumpulkan informasi akurat mengenai kegiatan tersebut diantaranya titik lokasi, sumber dan jumlah anggaran, Luas, panjang, hingga ketebalan, mulai dari tanggapan warga setempat, hingga statement dari Kaur pembangunan terkait capaian progres hasil Kegiatan, keadaan saat ini, serta ungkapan yang cukup mengejutkan mengenai kegiatan itu. (Yoga)