Beranda Tulang Bawang Tulang Bawang Barat Sikap Arogan Kepala Tiyuh Wonokerto, Begini Keluhan Warganya Merasa Dirugikan

Sikap Arogan Kepala Tiyuh Wonokerto, Begini Keluhan Warganya Merasa Dirugikan

1688
0

 

(Lampung.sumselnews.co.id)
Tulangbawang Barat – Salah seorang warga Tiyuh Wonokerto Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menceritakan sebuah kejadian yang dia alami dan sampai saat ini masih terngiang dalam ingatan nya, Kejadian itu merupakan sebuah ucapan yang di lontarkan oleh Kepala Tiyuh/Desa setempat yang kurang mengenakkan hatinya.

Hal itu berawal ketika Desa Wonokerto akan melakukan pembuatan jalan baru sehingga meminta beberapa warga yang terkena dampak pembangunan itu menghibahkan tanah agar pembangunan bisa terlaksana seperti yang di alami seorang warga berinisial H.

Dia menceritakan waktu itu sekira bulan Oktober 2020 bahwa pihak Tiyuh memintanya untuk menghibahkan lahan sawah miliknya selebar 3 meter untuk di jadikan badan jalan, Dirinya mengatakan pihak Tiyuh pada waktu itu menerangkan bahwa jalan tersebut di janjikan akan tembus ke kalimiring, sepakat dengan janji itu dirinyapun memberikan tahan miliknya selebar 3 meter untuk dijadikan badan jalan.

Namun, saat penggusuran sedang dilakukan dirinya protes lantaran kegiatan itu hanya sampai di ujung tanah miliknya saja dan tidak sesuai dengan apa yang di janjikan oleh pihak desa dan saat itulah dia mendapatkan ucapan yang kurang mengenakkan hatinya.

“Musyawarahnya dulu saat ngukur-ngukur ini dan katanya ini tembus sampai kalimiring sana makanya saya kasih tanah saya 3 meter tapi nyatanya sampai sekarang nggak dikerjain, waktu saya protes ketika penggusuran ini malah lurahnya marah mentang-mentang ‘Pindah Kamu Dari Sini’ Ungkap seorang berinisial H sembari mempraktekkannya. Kamis (04/01/2021)

Selain itu dia mengungkapkan saat ini dirinya merasakan kerugian lantaran tanah yang seharusnya bisa dia tanami padi saat ini tidak bisa lagi, dirinya juga mengungkapkan sedang merasa kebingungan lantaran sertifikat tanah miliknya tidak di rubah oleh pihak desa dan saat ini di biarkanya karena tidak memiliki uang untuk biaya merubahnya.

“Sertifikatnya ya saya biarin siapa yang mau merubahnya wong lurahnya nggak mau kok, Saya ya bingung mau rubah gak ada uang, mentang-mentang lurah nya sama saya, Kalau dari awal dia bilang sampe embung ini ya gak saya kasih itukan jalan buntu.” Ucapnya.

Dia juga menerangkan peristiwa yang dialami itu disaksikan oleh banyak orang serta beberapa aparatur Tiyuh/Desa. Saat akan melakukan konfirmasi ke Herisanto yang merupakan Kepala Tiyuh Wonokerto dan setibanya di kantor Tiyuh Setempat sekira pukul 01.35 kantor Tiyuh terpantau tutup dan saat di kunjungi ke kediamannya Herisanto sedang tidak berada di rumah.

“Ayah lagi gak ada, keluar.” Ucap salah seorang wanita yang di ketahui sebagai anaknya. (Yoga)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini