Lampung.sumselnews.co.id
Tulang Bawang Barat – Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Memperingati Hari Kartini menuju Tubaba Top tahun 2021, Kegiatan tersebut juga menghadirkan 4 (empat) wanita inspiratif yang bercerita tentang perjuangan untuk tetap terus bertahan hidup dan memperjuangkan hak mendapatkan Pendidikan untuk anak-anak nya.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Bupati Tulangbawang Barat yang di hadiri oleh Kornelia Umar,SH ketua TP PKK Kabupaten Tubaba, Drs.Devi Fauzi Hasan wakil ketua TP PKK Kabupaten Tubaba, Ketua TP PKK kecamatan se-kabupaten Tubaba, Pimpinan Kecamatan se-kabupaten Tubaba Dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Tiyuh.
Empat wanita yang hadir sebagai sosok wanita inspiratif dalam peringatan Hari Kartini tersebut yakni Herawati dari Kecamatan Pagar Dewa, Suprihatin dari Kecamatan Way Kenanga, Rugiyem dati Kecamatan Gunung Terang, dan Sutiyani dari kecamatan Gunung Agung..
Salah satu wanita inspiratif dari kecamatan way kenanga bercerita tentang perjuangan nya untuk bertahan hidup, dari ceritanya diketahui bahwa sedari kecil Suprihatin yang saat ini berusia (48 tahun) memang sudah menjadi seorang yatim yang mana pada usia sekitar 5 tahun ayah dari Suprihatin ini meninggal karena sakit. Tinggal dan hanya Hidup dengan seorang ibu serta himpitan ekonomi yang pada saat ini sulit memaksa Suprihatin untuk putus sekolah.
Berbagai cara dilakukan untuk menyambung hidup mulai dari menjadi buruh harian di perkebunan, buru serabut bahkan menjadikan pembantu di rumah tangga pun pernah dia jalankan. Hal itu terus berlangsung hingga Supriahatin menikah dengan seorang pria bernama Suparmo yang saat ini berusia (56 tahun).
Meskipun sudah menikah dan memiliki keluarga keadaan masih tetap saja seperti dahulu. pekerjaan Suprihatin yang keseharian bekerja sebagai buruh serabutan masih terus dia jalankan tampa putus asa begitupun dengan suaminya Suparmo yang kesehariannya sebagi kuli bangunan.
Kegigihan dan kesabaran sepasang suami istri itu terus berlangsung hingga mereka memiliki 6 (enam) orang anak dari hasil pernikahan mereka. Sambil menaha haru di depan Ketua TP PKK dan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Tubaba Suprihatin menceritakan kesabaran, ketekunannya serta kegigihannya untuk bertahan dan menyambung hidup. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang merendahkan Suprihatin karena sempat terlilit hutang namun hal itu tidak dipedulikannya bahkan Ejekan mereka justru malah menjadi semangat Suprihatin untuk terus gigih.
Di akhir ceritanya yang masih saja menahan haru, dia mengungkapkan bahwa berkat Kesabaran dan kegigihan nya selama bertahun-tahun sepasang suami-isteri tersebut dibalas dengan sangat diluar prakiraan sepasan suami istri yang hanya sebagai buruh serabutan dan kuli bangunan tampa penghasilan tetap mampu menyekolahkan ke enam anaknya hingga lulus pendidikan Strata satu (S1), ke enam anak nya tersebut yakni.
1. Sugiarto S.Pd (30 Tahun) saat ini mengabdikan diri di SDN 1 Indraloka Jaya sebagai tenaga pengajar masih berstatus Honorer.
2. Susisusanti S.Pd (28) saat ini mengabdikan diri di SMPN 01 Way Kenanga sebagai tenaga pengajar masih berstatus Honorer.
3. Sundari S.Si (26) saat ini mengabdikan dirinya di SMKN 01 Way Kenanga sebagai tenag pengajar masih berstatus Honorer.
4. Waluyo S.T (Tekni Perkapalan) usia 23 Tahun.
5. Iskandar (20) saat ini sedang mengenyam Pendidikan S1 Tekhnik Fisika di institut Teknologi Sumatera dan saat ini sudah mencapai Semester akhir.
6. Maysuryani (19) saat ini sedang mengenyam pendidikan S1 Mipa di Universitas Lampung dan telah mencapai semester VI.
Saat diwawancarai Pimpinan Kecamatan Way Kenanga Iskandar mengatakan bahwa Kita khususnya masyarakat Tulang Bawang Barat bahwa Tubaba itu bukan hanya sekedar slogan Tapi itu adalah masa depan Tulang Bawang Barat itu sendiri, sebagaimana yang selalu di ungkapkan Bupati Tubaba H Umar Ahmad SP pada tiap kesempatan.
“Adapun ciri-ciri ya itu tadi dia sudah memahami betul nemen nedes nerimo, seperti hal nya Ibu inspiratif ini dia salah satu sosok wanita yan bisa dibilang berhasil dengan VI putra-putrinya semua sampai pada pendidikan Strata satu.” Ucapnya
Iskandar menjelaskan bahwa dengan Nemen, Nedes, Nerimo ini tadi dengan kehidupan yang hanya sekedar ibu rumah tangga biasa dan suaminya hanya buruh bangunan. “Jadi itu yang menjadi inspirasi bahwasanya Kalau mau pasti ada jalan dan ketika kita sungguh-sungguh ikhlas, kita mau, insya Allah rezeki akan datang.” Paparnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa wilayah Kecamatan Way Kenanga memiliki jargon untuk Saling bahu-membahu karena dirinya membuat Slogan Way Kenanga ‘Berbunga’ yang mana artinya adalah Biersih, Berbudaya, Unggul dan Aman.
“Sudah beberapa tahapan Berbunga ini kita terapkan dan sudah ada embrionya contohnya salah satu perlombaan udah kita buktikan sedikit banyaknya di beberapa item pertandingan ini kita lebih unggul dan pada perlombaan PKK kecamatan Way Kenanga berhasil meraih penghargaan 4 kategori perlombaan.” Ungkap Iskandar (ADVETORIAL)