Beranda Info Lampung PESISIR BARAT Virtual Meeting, Wakil Bupati Pesisir Barat Beserta Jajaran Ikuti Upacara Hari Kebangkitan...

Virtual Meeting, Wakil Bupati Pesisir Barat Beserta Jajaran Ikuti Upacara Hari Kebangkitan Nasioanal

447
0

Dok/kominfokpb


PESISIR BARAT – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional  (HKN) Ke-113 Tahun 2021, Wakil Bupati Pesisir Barat A Zulqoini Syarif SH, mengikuti upacara Bendera secara Virtual Meeting, di Setdakab Pesisir Barat, Kamis 20/05/ 2021.

Kali ini, Wakil Bupati Pesisir Barat A Zulqoini Syarif SH didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan Audi Marpi, Spd., MM., Pabung Kodim 0422/Lampung Barat Mayor Inf Ihara warsa, Kapolsek Pesisir Tengah krui, Kompol Muhidin, Sekretaris Bapeda Eka Chandra, Plt. Kadis Kominfo Drs. Miswandi Hasan, M. Si., dan Perwakilan dari Dinas Kesehatan Amirudin, SE.

Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G. Plate sebagai Insfektur upacara dan diikuti oleh seluruh peserta Upacara tetap dengan mematuhi protokol kesehatan.

Tujuan peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-113 Tahun 2021 adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan semangat gotong-royong kita sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan.

Serta selalu optimis menghadapi masa depan, untuk mempercepat pulihnya bangsa kita dari pandemi Covid-19.

Sejarah singkat Hari Kebangkitan Nasional adalah masa di mana bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme, serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan republik Indonesia yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang.

Presiden Soekarno menetapkan lahirnya Boedi utomo pada tanggal 20 Mei 1908 di angkat sebagai Hari Kebangkitan Nasional dengan harapan golongan yang saling bertengkar dan rakyat Indonesia melalui momen ini dapat mengumpulkan kekuatan bersatu melawan Belanda. Soekarno berharap penetapan Hari Kebangkitan Nasional bisa mencegah perpecahan.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional pun pada akhirnya bukan sekedar menjadi ritual untuk mengenang kejayaan sejarah masa lalu saat solidaritas persatuan era Boedi Oetomo terbentuk tanpa di sertai tilikan memadai untuk mengejawantahkan semangat yang telah dirintis dr. Soetomo dan kawan-kawan itu ke dalam praktik berbangsa dan bernegara yang lebih operasional.(Kominfo kpb/red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini