Beranda Tulang Bawang Tulang Bawang Barat Polusi Bau Tak Sedap,  Pemilik Usaha Ternak Ayam Bertelur Tiyuh Kartaharja Dikeluhkan...

Polusi Bau Tak Sedap,  Pemilik Usaha Ternak Ayam Bertelur Tiyuh Kartaharja Dikeluhkan Warga

1261
0

 

TUBABA (Lampung.SumselNews.co.id) – Beternak di dekat pemukiman warga, hal itu kerap dilakukan oleh Sebagian masyarakat. Bermodal Kandang bibit dan pakan, mereka sudah bisa buka usaha memelihara ternak ayam tanpa memikirkan kenyamanan warga lingkungan sekitar, Hal ini kerap menimbulkan pro dan kontra antara warga pemilik usaha ternak dan warga lingkungan sekitar, Jika dianggap mengganggu dan tidak sesuai aturan, maka banyak terjadi akan menuai protes dari warga lingkungan sekitar.

Seperti hal yang dilakukan oleh Tiyono salah satu Warga Masyarakat Tiyuh Kartaharja RK.08/RT.32 Kecamatan Tulung Bawang Udik (TBU) Kabupaten Tulang Bawang Barat (TUBABA) Lampung, dirinya bikin kandang Ayam kurang lebih 10. M (sepuluh meter) Lokasi di belakang rumahnya dan rumah warga sekitar dirinya buka Usaha ternak Ayam Bertelur.

Lalu kami mediaLampung.SumselNews.co.id, mendatangi Bapak Tiyono untuk mencari informasi dan konfirmasi dikediamannya, dialah pemilik usaha ternak Ayam Bertelur, menindak lanjuti apa yang di keluhan oleh tetangga warga sekitar lingkungan tersebut yang meraka enggan disebutkan namanya, bahwa warga disekitar merasa tidak nyaman kerena bau busuk menusuk dari kotoran ayam bertelur milik Bapak Tiyono.

“Iya mas maaf bukan motong kalimat sampean saya sudah bertima kasih atas kedatangan sampean, Jadi ceritanya begini saya kemaren cuman coba-coba bikin usaha ternak ayam bertelur baru kali ini. Modal saya aja pulang separo aja belum mas, bikin kandangnya aja Lebar 3. M (Tiga meter) Panjang 12. M (Dua belas meter) Berisi Ayam 500. Ekor (Lima ratus ekor Ayam Bertelur) Namun sekarang tinggal 483 Ekor (Empat ratus delapan puluh tiga ekor Ayam Bertelur) yang 17. Ekor (Tujuh belas ekor Ayam Bertelur) Mati,”Kata Bapak Tiyono pemilik usaha ternak Ayam, Jumat 18/06/2021.

“Lanjut Bapak Tiyono, Panen telur tiap harinya lebih kurang 400 telor (emat ratus butir telur) untuk pakannya satu karung sentrat belinya Rp. 360, 000 (tiga ratus enam puluh ribu rupiah) menghasilkan telur perharinya 23. kg (dua puluh tiga kilogram telur), tipis mas hasil Rp 50, 000 (lima puluh ribu rupiah) tiap harinya.”Kata Bapak Tiyono pemilik usaha Ayam Bertelur.

Lanjut Bapak Tiyono, “Sabar iya mas saya juga maklum dan menyadari itu. kemungkinan ini paling delapan sampai sepuluh bulan kedapan udah habis masa produksi Bertelur nya. Setelah itu akan saya jual Ayam nya dan berhenti berternak Ayam Bertelur karena capek keuntungan tipis tidak sesuai hasilnya dan saya juga tidak memiliki lahan yang jauh dari pemukiman warga,”Kata Bapak Tiyono.

Diketahui,  mengenai izin dan mengurus izin usaha berternak itu wajib dilakukan bagi peternak skala besar, mereka wajib mengurus Izin usaha peternakan terutama izin dari Lingkungan Warga sekitar diketahui kepala Tiyuh, dan pelaku usaha Peternakan harus melakukan pendaftaran ke dinas peternakan yang membidangi fungsi tersebut, Namun Bapak Tiyono udah enam bulan jalan dirinya buka usaha Ayam Bertelur belum mengantongi surat izin atau mengurus surat izin apapun,

“Iya mas, saya selama ini belum bikin dan mengurus surat izin apapun, karena saya cuman Coba-coba ini paling baru enam bulan jalan kandang ini saya isi ayam bertelur untuk menghindari stress aja cetusnya Dan kedepannya saya akan berhenti berternak ayam, karena saya capek hasilnya engak seberapa saya juga tidak memiliki lahan yang jauh dari pemukiman warga untuk bikin kandang nya, dan saya juga sudah engak enak sama tetangga Warga sekitar,”Ujarnya. (Madi US)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini