Ket Foto : Sahnuri Mantan Bendahara BUMT Tiyuh karta tak mengetahui kegunaan dana yang dikucurkan karena setelah penyerahan uang ke Kepala Tiyuh dirinya tak lagi menjabat
TUBABA (Lampung.sumselnews.co.id) –Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMTi/BUMdes), merupakan Lembaga Usaha Desa/Tiyuh yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah tiyuh dalam upaya memperkuat perekonomian tiyuh dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa/Tiyuh.
Namun lain halnya dengan BUMTi/BumDes Tiyuh Karta/desa, Kecamatan Tulang Bawang Udik (TBU) Kabupaten Tulang Bawang Barat (TUBABA) Lampung, meski keberadaan BumDes/BUMTi ini sudah bertahun tahun dan menyerap anggaran Dana Desa (DD) bukanya berkembang sesuai tujuan awal, malah diduga ludes tidak ada kejelasan.
Informasi yang diperoleh media Lampung.sumselnews.co.id, Keberadaan BUMT/Bumdes Tiyuh/Desa Karta hingga saat ini tidak berfungsi sebagai mana mestinya, diduga karena BUMTi/BumDes Tiyuh/desa tersebut, dikuasai orang orang tertentu untuk memperkaya diri sendiri, sehingga membuat badan usaha milik Tiyuh tersebut jalan ditempat.
Menurut keterangan Sahnuri, pada saat menjabat sebagai Bendahara BUMTi pada tahun 2016, saat di konfirmasi media Lampung.sumselnews.co.id, Kamis ( 08/7/2021) mengatakan Bumdes/BUMT Tiyuh Karta dianggarkan dari alokasi Dana Desa ( DD) tahun 2016, sebesar Rp.139 000.000,- juta, (seratus tiga puluh sembilan juta rupiah), dan pada hari itu juga tanggal 16 Nopember 2016, uang tersebut langsung di serahkannya kepada Ketua BUMTi Karta yaitu Sahroni.
“Waktu itu, pada tanggal 16 Nopember 2016 lalu, saya disuruh Pak Kepalou Tiyuh ngambil uang BUMTi dari Bank sebanyak 139.000.000 juta, setelah saya ambil, hari itu juga langsung Saya serahkan kepada Ketua BUMTi Tiyuh Karta Pak Sahroni,” jelasnya
Lanjut Sahnuri, “oleh ketua BUMTi Tiyuh Karta Sahroni diserahkan kepada Kepalo Tiyuh Karta. Selanjutnya saya tidak tau apa apa lagi mengenai kegunaan uang itu, karena waktu itu saya sudah tidak lagi menjabat Bendahara BUMTi,” Kata Sahnuri.
Sementara itu, Sudirman Wakil ketua Badan Pemusyawaratan Tiyuh (BPT) Karta saat dikonfirmasi melalui telepon seluler mengatakan bahwa tidak mengetahui kejelasan tentang BUMTi tersebut.
“Saya tidak tahu-menahu mengenai BUMTi Tiyuh Karta, udah kami tanya ke Kepalo Tiyuh namun sampai sekarang ini tidak ada kejelasannya, ujarnya.
Sampai berita ini diterbitkan awak media masih berusaha menggali informasi dan konfirmasi dari kepala Tiyuh Karta, dan tindak lanjut ke inspektorat oleh awak media sebagai sosial kontrol.
(MD)