TUBABA – Ari Tanaka Ketua LBH Tubaba mengungkapan pernyataan terkait permasalahan PKH di Kelurahan Daya Murni, Tumijajar Tubaba Lampung yang diduga hasil Isi surat klarifikasi adalah rekayasa dan intimidasi.
Dinas Sosial Kabupaten Tulang Bawang Barat diduga merekayasa isi surat klarifikasi terkait permasalahan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Dayamurni, Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba).
Menurut Ari, ternyata, pertemuan klarifikasi sudah dilakukan sebanyak tiga kali, Minggu (25/7/2021).
Hal tersebut di ungkapkan Ari Tantaka Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Tubaba, bahwa mereka pernah melakukan pertemuan sebanyak tiga kali untuk klarifikasi non formil.
“Benar kami pernah pertemuan sebanyak tiga kali, saya di undang oleh dinas sosial untuk klarifikasi dibawah,” ungkap Ari Ketua LBH Tubaba saat ditemui dikediamannya.
Sedangkan untuk pertemuan pertama mereka bertempat dirumah Bu Yemi, kedua Susanto, dan ketiga di kantor dinas sosial Tubaba.
Dalam pertemuan tersebut, Ari Ketua LBH Tubaba menyanggah semua pembahasan dalam pertemuan ke 1,2 dan meminta pertemuan selanjutnya dilakukan secara formil.
“Saya meminta kepada dinas sosial untuk pertemuan berikutnya dilakukan secara formil, karena dalam pertemuan tersebut tidak ada kejelasan dan saling melempar kesalahan,” cetus Ari.
Selanjutnya, Ari meminta kepada semua petugas yang terlibat agar mengingat siapa yang mengambil ATM beserta buku tabungan tersebut.
“Coba di pikir dan di ingat siapa yang ngambilnya? Kalau kalian tidak mau ngaku berarti hantu yang ngambilnya,” kata Ari.
Ari Tantaka juga menegaskan, bahwa dalam pertemuan klarifikasi tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan laporan LBH ke Polres Tubaba.
“Meskipun klarifikasi ini buat, loparan kita di polres Tubaba tetap berjalan. Saat ini kita masih menunggu Kasat Reskrim yang masih di luar daerah,” pungkasnya. (Rilis/madi.us)
Berita terkait sebelumnya : Permasalahan PKH di Daya Murni, Hasil Isi Klarifikasi Diduga Rekayasa dan Intimidasi
