Pesawaran – Pilkades ditahun ini, masyarakat diharapkan bersama sama mencerna calon pemimpin kedepan Desa Pekondoh Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran.
Akan berahir masa jabatan Pemimpin Antar Waktu tepat di tanggal 17 November ini dilanjutkan dengan pemilihan kepala desa hingga lima tahun mendatang.
Memiliki pilihan kepala desa sudah barang tentu sesuai keinginan hati dan nuraninya. Namun pemilihan kepala desa kali ini diharapkan masyarakat jangan sampai salah memilih pemimpin kedepan, lagi lagi ia meberikan janji palsu dan di iming imingi janji manis calon maupun tim sukses calon.
Lagi lagi jika calon itu sudah mengumbar money politic !, Pilkades ini merupakan momentum masyarakat untuk menentukan pemimpin di desa pekondoh kedepan.
“Yang menentukan mereka jadi kades ya kita masyarakat, kali ini Masyarakat harus cerdas dan di beri dorongan untuk memilih pemimpin yang tepat diibaratkan kalau umat Islam, ya sesuai dengan pedoman Alquran dan sunah. Dari segi kapasitas, dari kepribadiannya” Terang Masyarakat Desa Setempat, Kami (11/11/2021).
Seruan yang disampaikan olehnya melalui media, tak lain mempotivasi masyarakat di tanggal 17 minggu depan jangan salah pilih, baik dan maju desa ini di tangan kita,
Dia menambahkan, “Kali ini kita harus tau mana calon yang baik dan mana calon yang lebih baik, sebab semua calon itu baik dan ada diantara mereka yang lebih baik, artinya bermasyarakat, tidak pilih kasih, tidak membeda bedakan suku, ras dan golongan, sebab ada juga seperti itu, tapi tidak di desa kita ini”
“Persoalan membedakan golongan, suku, ras dan budaya tidak menjadi suatu kendala dalam pilkades namun kesejahteraan masyarakat diutamakan, lagi lagi jika mau pencalonan sibukan diri untuk bertahlilan jika ada orang yang meninggal padahal biasanya tidak, sibukan diri bersilaturahmi ke handai toladan jeran tetangga biasanya tidak, itu salah satu calon pemimpin yang salah” Terangnya mengarahkan kedesa lain sambil ia tersenyum
Mengganjal sejumlah calon kades pekondoh tahun ini dan ditahun sebelumnya. Dia mencontohkan, pada tahun 2020 kebelakang desa pekondoh dipenuhi isu korupsi yang mengangkat nama desa melambung ke medsos dan guming hingga kepelosok dunia, lanjut ia mengatakan itu pemimpin yang salah pilih.
“Ditahun lalu desa ini sudah memimpin kades yang salah, dari ujung keujung nama desa pekondoh dikenal hingga disebut pakar korupsi dana desa, hal itu perlu dijadikan sebuah contoh salah pilih dan jangan kembali salah pilih”
Diingatkan, aturan tentang moral sudah termaktub dalam aturan tentang syarat calon kepala desa. Menurutnya, publik pun harus menjalankan fungsi kontrol dengan pro aktif melapor ke pengawas atau petugas TPS jika ada rekam jejak tak beres kepada para kandidat.
Dia juga menjelaskan, agama telah memberi petunjuk jelas ihwal pedoman memilih calon kepala desa agar tidak salah pilih. Dia mengatakan, seorang pemimpin dalam islam disyaratkan figur yang al qawiyyu (kuat) dan al amin (amanah).
“Dia kuat dan amanah. Kuat dari sisi apa? Ya kuat dari sisi segi mental fisik, segala macamnya dan juga yang penting amanahnya itu. Amanah itu kan menyangkut moral. Salah satu prinsip utama amanah itu adalah moral,” katanya.
Untuk itulah, masyarakat diminta memilih pemimpin yang bermoral dan jangan salah pilih. Masyarakat bisa memilah pemimpinnya berdasar informasi darimana saja, bisa dari berita atau media sosial yang telah disaring kebenarannya.
Pewarta: Rilis