Lampung.SumselNews.co.id Jakarta | Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melantik Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI baru menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (17/11) siang, Dilansir dari CNN Indonesia.
Andika menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang masuk masa pensiun pada bulan ini. Sebagai pengganti Hadi, Jokowi sebelumnya mengajukan Andika ke DPR RI untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon panglima TNI. Pria yang sebelumnya menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu pun mendapatkan dukungan dari seluruh fraksi di DPR RI.
Sebagai informasi, Andika merupakan salah satu perwira tinggi militer yang tak asing di lingkaran Jokowi. Selain pernah menjabat Danpaspampres yang menjaga langsung keamanan Jokowi sebagai presiden, kerabat Andika pun terbilang dekat dengan sang presiden.
Ipar Andika, Diaz Hendropriyono yang dulu sempat aktif dalam upaya pemenangan Jokowi dalam pemilu, kini diketahui menjabat sebagai staf khusus presiden.
Diaz adalah adik dari istri Andika, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati. Diah dan Diaz adalah anak dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono.
Jokowi Tunjuk Dudung Abdurachman Jadi KSAD Gantikan Andika Perkasa
Jejak karier Andika di militer terbilang moncer. Pria kelahiran 21 Desember 1964 itu merupakan lulusan akademi militer (Akmil) 1987. Sebelum dicalonkan dan dilantik jadi Panglima TNI, Andika menjabat sebagai KSAD sejak 22 November 2018.
Sebelum menapaki jabatan jenderal bintang empat yang memimpin Angkatan Darat, ia dipercaya sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangokstrad).
Sosok perwira ini banyak menghabiskan karier di Kopassus, salah satu unit tugas elite yang berada di militer Indonesia. Setidaknya 12 tahun ia mengemban tugas awal di unit tersebut dengan berbagai jabatan.
Kariernya di Korps baret merah dimulai saat bertugas sebagai perwira pertama infanteri di Satuan -81/Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus. Ia kemudian ditugaskan ke Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) sebelum akhirnya dikembalikan ke Kopassus lagi.
Saat menduduki jabatan perwira menengah, ia dipercaya sebagai Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI saat masih berpangkat Kolonel. Kemudian, ia dipindah sebagai Komandan Resimen Induk Kodam Jaya/Jayakarta pada 2011.
Lalu kemudian menjadi Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan yang berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara setahun kemudian.
Andika mulai berpundak bintang saat dipromosikan menjabat menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD dengan pangkat Brigadir Jendaral (Brigjen) pada 25 November 2013.
Promosi sebagai Mayor Jenderal (Mayjen) didapatkan dirinya saat menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampers) pada 2014. Jokowi, kala itu yang menjabat sebagai Presiden.
Dua tahun berselang, ia menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya XII/Tanjungpura pada 2016. Kemudian, pada 2018 ia kembali mendapat promosi pangkat sebagai Letnan Jenderal (Letjen) untuk menduduki jabatan Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).
Selain mengenyam pendidikan kemiliteran, Andika juga tercatat juga mengikuti pendidikan umum. Semua itu dijalani Andika di Amerika Serikat. Masing-masing yakni, The Military College of Vermont, Norwich University; National War College, National Defense University; dan The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, Universitas George Washington. (Ril)