Beranda Info Lampung Pringsewu Rembuk Pekon di Pamenang Masih Alot, JR dan HR Meradang Saat Warga...

Rembuk Pekon di Pamenang Masih Alot, JR dan HR Meradang Saat Warga Pertanyakan Kejelasan Aliran Dana Uang Kompensasi Untuk Tim

3122
0

PRINGSEWU– Rembuk Desa yang digelar oleh pemerintah Pekon Pamenang, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, pada Selasa 27 Agustus 2024 berakhir tanpa kesepakatan.

Musyawarah yang sedianya bertujuan untuk mencari solusi atas permasalahan kompensasi lahan terdampak pembangunan bendungan Way Sekampung Bumi Ratu ini justru diwarnai ketegangan yang berujung pada adu argumen antara Tim Penghubung Masyarakat dengan warga penerima kompensasi.

Situasi semakin memanas ketika salah seorang anggota Tim Penghubung Masyarakat dan Proyek, berinisial JR, meradang setelah dituduh melakukan sabotase dengan tidak melibatkan seluruh tim dalam proses pengambilan uang persentase yang diberikan oleh warga kepada tim tersebut.

JR tidak hanya membantah tuduhan tersebut, tetapi juga mengecam warga yang melaporkannya kepada pihak kepolisian karena tidak menyerahkan buku tabungan milik warga.

Ketegangan meningkat saat salah satu anggota tim penghubung lainnya, Candra, yang merupakan partner kerja JR, menyatakan kekesalannya. Menurut Candra, JR dianggap telah melanggar kesepakatan yang telah dibuat.

Dalam kesepakatan tersebut, persentase yang diberikan oleh warga pemilik lahan yang bernilai miliaran rupiah seharusnya disimpan di rekening Tim Penghubung Masyarakat dan Proyek. Namun, JR diduga justru menampung dana tersebut di rekening pribadinya.

Candra juga menuding JR melakukan manipulasi dengan menaikkan persentase yang dibebankan kepada warga di luar perjanjian kontrak.

“Penarikan uang tanpa melibatkan seluruh anggota tim, dan menaikkan persentase di luar perjanjian kontrak,” ungkap Candra dengan nada kecewa.

Sementara itu, salah seorang warga penerima kompensasi lahan, Masbung, menyatakan bahwa buku tabungannya ditahan oleh JR, sehingga ia tidak bisa menarik uangnya. Masbung mengaku telah melaporkan JR kepada pihak berwajib atas tindakan tersebut.

“Semestinya penahanan buku tabungan saya harus diketahui oleh seluruh tim, namun ini kebalikannya,” tegas Masbung.

Sementara itu, JR saat menyampaikan Klarifikasi di forum tersebut terkesan diduga marah besar dan terkesan menghakimi warga, dan merasa masyarakat atau penerima kompensasi tidak merasa punya tanda terima kasih, dengan dalih itu menurut JR, maka rekening penerima kompensasi ditahan.Senada hal tersebut juga disampaikan HR (salah satu tim pengurus ) di forum, dirinya menyampaikan kekecewaannya terhadap warga yang menurut nya tidak ada timbal balik.

Berbeda apa yang disampaikan JR dan HR yang merupakan tim pengurus, saat warga di tanya oleh saudara Candra, salah satu warga mengakui di minta uang oleh HR senilai 2 juta usai mereka pencarian di Bank.”Tadinya saya mau kasih 1 juta tapi minta 2 juta,” ucapnya.Selain itu, menurut warga lainya saat dimintai keterangan di forum, sudah memberikan atau di minta salah satu tim pengurus (HR) senilai 6 juta.

(dR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini